Senin, 24 Oktober 2011

Prasasti Kuno di Tasikmalaya

Tasikmalaya: Batu diduga situs peninggalan zaman kerajaan ditemukan warga di kebun Kampung Nangklong, Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Salah seorang warga penemu batu juga pemilik kebun tersebut, Hasbini (53), Senin (10/10), mengatakan batu yang diduga peninggalan zaman kerajaan itu ditemukan saat melakukan penggalian tanah kebun pada Kamis pekan silam.

Sebelumnya, Hasbini mengaku pernah bermimpi tentang keberadaan batu tersebut berada kawasan bawah tanah kebun miliknya untuk dijaga baik-baik. Selanjutnya Hasbini membuktikan mimpi tersebut dengan melakukan penggalian tanah di kebunnya, dan ternyata ditemukan batu berukuran berdiameter sekitar 1,5 meter.

Di atas dataran batu tersebut, imbuh Hasbini, terlihat seperti gambaran peta dan terdapat tulisan seperti menyerupai angka 0, 1 dan 5. Selain penemuan batu tersebut, Hasbini menemukan sejumlah batu yang berukuran lebih kecil memiliki motif seperti garisan menggambarkan perbukitan daerah sekitar.

Sementara itu, tokoh pemuda penggerak budaya dan pariwisata Situ Sanghyang, Kabupaten Tasikmalaya, Jamjam, mengatakan penemuan batu kuno yang diduga prasasti tersebut diharapkan dapat mengungkap sejarah kerajaan dan keberadaan Situ Sanghyang.

Apabila batu tersebut terbukti peninggalan bersejarah, menurut Jamjam tentu ada kaitannya dengan berdirinya sejumlah kerajaan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, berdasarkan data yang dikumpulkan dari cerita-cerita orang terdahulu, masih menurt Jamjam, kemungkinan batu tersebut ada sangkutannya dengan sejarah kerajaan yang berada di Situ Sanghyang. "Karena di wilayah penemuan batu dan Situ Sanghyang pada zaman dahulu terdapat beberapa kerajaan, tapi lebih jelasnya setelah nanti ada penelitan dari pihak yang berkepentingan dalam masalah ini," katanya.

Sejak penemuan batu diduga peninggalan bersejarah itu, warga setempat maupun sejumlah daerah lainnya di luar kecamatan terus berdatangan hanya sekedar ingin melihat keberadaan prasasti tersebut.

Agar batu dapat terjaga dengan baik, sejumlah warga setempat menjaganya, termasuk pengurus pariwisata Situ Sanghyang melaporkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya serta Balai Arkeologi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Sumber: Liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar